Browsing posts in: Puisi

Perjalanan Bersama

 

pagi semerbak wangi
pagi penuh aroma surgawi
kereta jiwa terus melaju
dalam pekik rindu pada matahari sayup sayup

ku daki ilmu menjulang
kutaruh akal dalam dipan
kulihat, kuawasi dalam rasa kehendak dan kesadaran
kupelajari ritme tiap perjalanan jiwa
kupenuhi hidupku dengan petuah para ahlinya

kubelajar tentang kesempurnaan
adanya dalam diri penuh misteri
kuberhadap-hadapan dengan Tuhan
lalu ku turun ke bumi
menyempurnakan jiwa dalam jiwa selainya

manusia, Tuhan dan dunia
tiga dalam hubungan, setali satu ikatan
perjalanan hanya dengan dua perjalanan
naik dari lumpur tanah hingga hadrat tertinggi
turun seperti ruh-ruh bayi menggantung di alam ruhani
turun menyusur hidup dalam materi,…

begitulah hidup, 2 lingkaran, kunci awal adalah akhir
akhir adalah awal,….
lalu dimana insan kamil itu?
itulah tujuan bersama semua manusia, dalam negeri dan masanya
bukan superman hasil khayal manusia

maka sempurnanya insan kamil, adalah fananya bersama manusia, Tuhan dan dunia
hidup bukan untuk sendiri, tapi menentukan akhir perjalanan di alam kekal

8/3/2014


Zaman yang Oleng

 

burung pipit mengapit pagi
cahaya mentari samar nampak
pohon-pohon basah menyimpan hujan
orang-orang gaduh mencari makan
makin banyak koruptor berdatangan

ditengah ingatan aku meloncat-loncat
ditengah laju kereta aku diam
dipersimpangan masa depan, aku rem pelan

aku pasrah, jiwaku tenang menengadah
aku lumlai dari banjir ilmu
aku tak bergerak meski irama kejadian melonjak-lonjak

aku saksikan koran-koran beritakan kebohongan
aku lihat TV isinya gincu dan kebodohan
aku lihat virus menyebar di otak-otak mayat hidup

aku protes tanpa kekuatan
hanya nurani purba satu satunya cara bertahan hidup
aku coba laku sementara menarik diri
dari gagap zaman yang terus oleng
aku lihat agamaku di potong-potong di jajakan di emperan
para durjana membeli dengan harga murah
jiwa-jiwa beragama kalah menjadi keledai Fi’roun Barat

matilah sekarang sebelum mati nanti
karena nurani purba asli harus terus dipelihara
itulah pesan Muhammad pada kita semua
agar jiwa tak remuk dari amuk zaman

24/2/2014, pukul 09.30


Kubaca Rumi dan Terus Lagi

kujumpa hening malam, lagi dan sampai kapanpun
ku diam, dan diam seperti perintah Al-Quran
kutaruh ilmu di rak akal, sejenak dan sejenak…

kutengok tengok kondisi ruhku, bila ada jalan masuk
kupanggil-panggil kehadiran Tuhan, dalam sadar terus sadar

kubaca Rumi, terus kubaca berulang ulang
seperti di puncak hening di pucuk malam
di remang bulan, dia duduk bersila nasehatiku sendiri
pelajari terus pelajari ruhmu, karena dunia hanya begitu saja

puncak mencari perbendaharaan adalah menyaksikan kondisi kebangkitan
kubaca lagi Rumi dan Rumi
tau kah kau ilmu nabi yang Ummi?
dia tuliskan ilmu tanpa tangan dan kertas,
sebanyak tangan dan kertas yang ingin di tuliskan dari laut

ilmu hanya peta jalan
selalu dimulai dari masa lalu, sekarang dan kedepan
tapi taukah kau kaitan ilmu dengan kondisi ruhani
teruslah selidiki kondisi ruhanimu, jangan sekali-kali kau remehkan!!!


Tanya Siapa “Aku”?

tanya siapa aku
akal, mitsal, ingatan
indera -siang malam bekerja
mengumpul data-data-dengan atau tanpa mau ku

tanya siapa “aku”
akulah akal, akulah mitsal, akulah ingatan
tanya siapa “aku”
akulah daya dari semua itu
kemana kau pergi?
dayaku kupersembahkan menyingkirkan selai-NYa

tanya aku pada diriku, dengan apa?
denga akal kucari benar, lalu bentuk membungkus hati
itulah cara menyingkirkan selai-NYa

untuk apa, kataku
agar kau bisa mensucikanya
lalu dengan apa kau bisa mensucikanya?
dengan mencari ketidaksebandinya lalu mencari keserupaaNya
jika tak ada keserupaan, tak dapat kumenjadi sifat-sifatNYa

dengan apa kau bisa melakukanya, …..dengan fana-dan hidup dalam mitsal (barzah)

lalu kusapa diriku, wahai kau yang selalu mengatakan “aku”
kemana kau ingin pergi?, …aku ingin berenang di laut, agar busa laut tak mematikan ku
kusapa angin, air dimanapun saja, aku ingin menjadi satu seperti kalian, tapi dimana-mana

17 januari, 2014, pukul 1;40
oleh, Muhammad Ma’ruf


2014, Tahun Fana

masa kelas berakhir
teori menukik ke dasar hati
meluas batas dengan tepi jelas

tahun berganti, berkah illahi menyebar 2014
Rumi dan Ibnu Arabi ucapakan selamat datang
Mulla Sadra antarkan cakupan
Shurowahdi dan Ibnu Sina aturkan salam

kelas selanjutnya barzah, ruangnya ambigu, kodenya peneguhan dan penegasian
setelah lelah meniti bidayah, kini jalan itu terbuka
fana menanti siapa siap?

kaki-kaki gemetar melangkah, jiwa kami bersiap terbang
roh kami bagai pelita siap nyala
akupun mati sebelum bisa mati

jasadku mengelem erat aspal-aspal hitam
jalan lurus sepi penuh aroma bunga, merpati mengepak ngepak

fana, kelas terbuka bagi siapa saja
jangan menoleh jika tak siap
karena guru hanya sampai disini, setelahnya kalian sendiri

jangan bicara 4 perjalanan
bicara saja kita mau kesana
setelahnya jangan berkata, kecuali diijinkan-NYA
jangan bingung mencerna disana, karena bahasa bukan kata
hanya isyarat, tanda dirimu sepenuhnya waspada

siapkan sajadah, sebarkan aroma ja’fari, kini hanya ilmu dan amalmu akan mendekte batinmu

selamat tinggal wujud yang tak ada bekas, selamat datang wujud baruku

13 januari 2014


Tiga Lapis Ilmu

ilmu ku maju setapak demi setapak
titik titik berjajar menjulang
merangkai suasana mendung di langit >> Selengkapnya


Dalam Barzah

 

Ya Syekh al- Akbar,
para pemerhati dunia menyebutmu
aku pun tersedot membaca penjelasanmu
hidup adalah barzah
kunci kebahagiaan manakala imajinasi lebih luas daripada akal
akal hanya sampai mengenal, tidak memahami
imajinasi melihat, tanpa memahami
keduanya adalah kunci hidup ini

tak ada bahasa yang keluar dari Tuhan
karena tidak ada sesuatupun yang keluar dari “ada”
bahasa hanya mengenal ketidaksebandiNya
sedang bentuk Tuhan keluar dalam manifesatasi imajinasi (mitsal)
akal hanya meneguhnya bahwa hasil tajalli adalah bukan al-haqq

karena tak ada sesuatu yang sebanding denganYA

akal dan imajinasi, dua pintu pemberian sang al-haqq
tak ada akal yang murni terisolasi dari imajinasi
tak ada imajinasi yang murni keluar dari akal

nafas arrahman keluar dalam imajinasi
membentuk pikiran dan perilaku
jiwa akan bangkit sesuai dengan bentuk pikiran
jiwa akan bangkit sesuai dengan perilaku

jiwa yang satu berasal dari tanzih dan tasbih
jiwa yang satu hasil akal, imajinasi dan serapan indera

wahai engkau sang al-haqq, menyembulah dalam setia doaku
sungguh memikirkan selainmu adalah haram


Mimpi Sekejap

 

mataku menyaksikan fotoku
fotoku masuk dalam benaku melalui retina
engkau wahai fotoku
engkau tersimpan dalam setiap memori

tiada hari tanpa meminang diriku
tiada hari tanpa menyaksikan diriku
tiada saat lepas dari diriku
wahai engkau yang diriku hidup
kaulah jiwaku

kau menyembur bersama tubuh dan seluruh inderaku
kau berjalan menuju sang pemilik
tubuhku ingin menikmati tabiat rendah
hidup adalah menggerakan indera
dan gerak adalah jiwa tanpa jeda
yang lalu tak pernah hilang, yang sekarang dan nanti
adalah diriku dalam wujud berganti ganti

kaulah diriku, yang selalu berjubah wujud yang baru
kaulah burung yang merindukan awan
kaulah awan tanpa gangguan burung
jika kematian tiba, masuklah diriku dalam mimpi panjang
jika panjangnya mimpiku adalah ketakutanku sekarang
kata-kata ini hanyalah diriku yang menyaksikan tubuh yang disiksa
jika tak ada ketakutan pada tubuhku, maka jiwa akan tidur dalam sekejap
jika mimpiku hanya sekejap kelak
maka aku merasakan kebahagiaan tertinggi di dunia ini

mimpi sekejap adalah dambaan pemburu insan kamil


Kunci Mimpi

 

Imaji bukan khayal
imaji adalah daya
imaji adalah mistal
imaji adalah presepsi kekuatan hati

mimpi, seperti hidup tanpa daya
mimpi, seperti peristiwa tanpa usaha
mimpi, seperti sisa-sisa resah
mimpi, sepertinya banyak tidak berguna

bukan, mimpi adalah mizan
mimpi adalah timbangan dua alam
kualitas hidup ditentukan kualitas mimpi
mimpi adalah wahana segala simbol menyembul
simbol adalah kenyataan paling nyata
materi adalah kenyataan paling abstrak

dekatilah yang nyata
jauhi bayangan
bayangan adalah hasil indera
tempat terlemah pintu neraka

kata selalu tertinggal mengikuti makna
kata selalu terseok mengikuti yang nyata
hentikan imajinasi indera
karena indera tempatnya barang haram
jauhi yang haram, jauhi subhat
dan berlarilah menuju kepatuhan
syariat adalah ilmu tertinggi filsafat
syariat adalah timbangan hati dan akal
karena tubuh adalah simbol untuk mengaitkan dunia
tanpa kaitan, kita seperti buih di padang pasir
tak tau rimba, dan menjadi budak absurd


Akal Tuhan adalah Kesucian

 

jalan itu ada
dialah penawar sukma
jalan itu ada
dialah penyembul nurani purba
dialah benar-benar ada
nasibnya bukan tempat pelipur duka

hati, seikat senyum yang diremehkan
hati, seonggok daging yang dianggap basi
hati, tempat segala kekalahan
wadah air mata dan kebingungan

bukan,,,,bukan
hati adalah ajaib
dia lebih nyata dibanding akal
dia lebih menentukan dalam setiap ibadah
dia pengayom keliaran nalar
dia penyejuk jiwa yang terbakar

hati adalah bashir
wakil dari ujung akal, imagi dan indera
wakil dari masa lalu terdalam
lampu di gelap alam semesta

tak ada yang pahami akal Tuhan
tanpa kehadiran bashir
akal Tuhan adalah yang disifati
sedang Tuhan adalah ahadiyah
akal Tuhan adalah perbuatan dan kehendakNya
sedang perbuatan dan kehendakNya adalah kesempurnaanya
Akal Tuhan adalah ilmunya
sedang ilmu-Nya adalah hudhuri
akal Tuhan tidak terpaksa untuk berbuat
akal Tuhan tidak bermula untuk memulai
akal Tuhan adalah suci dari segala akal manusia