Sihir

pagi menelan mega
cahaya mentari tertarik ke angkasa
burung-burung putih menjauh
bumi tertelan panas

hati terkelupas
pedihnya lukai sumur tua
kutengok timba tak ada tali
kayu-kayu kenari lusuh

hujan guyuri tanaman
orang-orang bekerja tak kenal waktu
tahun berganti, tak ada perubahan
gadis-gadis bersolek tak punya hati
tiap hari membaca berita sampah
dari gadget-gadget sihir
datangya dipuja-puja dimana mana

oh betapa-dunia menyeramkan
oh betapa-dunia memabukkan
oh betapa-sihir ingin menyudahi sihir

lalu kelana kelopak bunga lotus
mekar di jejak-jejak kaki Abadi
para pertapa, nabi, dan murid-muridnya
menebar wangi, dari rusuk-rusuk kasih sayang sesama
sihir,…diman kau?
di buih mulut-mulut dan hati,…
coba kau tengok dia
kau lihat dirimu sendiri….