Serpihan Cinta

 

wahai kekasih perlambang yang jauh disana
wahai kekasih yang dekat dengan mata
wahai kekasih yang denganmu aku memangku yang lalu
wahai kekasih yang hanya hujan menemanimu
wahai kekasih yang menahan kesedihan dunia ini

Aku tak kuasa memohon maaf, karena kata bukan pelipur air matamu
Aku beku dalam ruang, bukan karena aku tak bukankah pintu dunia
Aku tak kabari was wasku kepadamu karena tak mau menambah lapis sedihmu

oh wahai aku yang disana, aku menyaksikan kau dalam jurang yang dalam
oh wahai aku yang disana, yang denganya aku menyaksikan pembakaran perbuatan

kasih, kaulah serpihan alam semesta ini
kau menemuiku dalam tarikan imagi
aku linglung memahami penyebab wujud ini

malam ini aku merasakan dengan keras, darimana wujud itu adalah tajali-NYa
jika dia tersebar rapi hadir dalam kesadaran kosmiku
itukah bentuk jiwa rapuhku

ya Allah kaulah sang haq, yang sebentar lagi kurindukan tanpa nama
hadirlah dalam amuk jiwaku, temani mata yang rindu kesedihan makrifat
hadirlah ketenangan diantara pecahnya kerdil jiwa yang pecah

ingin rasanya aku  menyaksikan taman bunga diantara awan-awan yang berserak
ingin rasaya memungut rintik  hujan dibawah laut

wahai air mata,..
aku ingin renang dalam guratan sesak dadamu
tapi kasih, aku ingin tidak ada keinginan selain-Nya
aku ingin kau bahagia dalam dunia yang dikehendakin-NYa
hanya itu yang kutahu,
selebihnya…lihatlah segalanya dari sudut keindahan kebenaran