06/02/2018
Awal umur yang indah,
40 tahun
Aku sekolah lagi
Kusiapakan perekam dan alat tulis
Kan kucatat apa saja
Apa saja kata guru
Konon ini sekolah penghabisan
Penentu karir
Hingga seperti apa intelektual kita
Anek rupa pemahaman
Menyatu dan menemukan apa
Ini awal hari pertama
Sekolah doktor
Untuk para pencari kepuasan ilmu
Oh wahai dunia
Oh wahai kehidupan
Oh wahai gemerlap keajaiban
Datang dan singgahlah
Permata hatiku menunggu
Curahan apa saja yang datang
Dari segala rupa cahaya cahaya itu
Baik kilatan, maupun kerinduan
Aku berusaha menyusun
Merekam pemahaman
Teori teori canggih
Dalam genggaman puisi
Kunci kunci pembuka menjadi rahasia
Bila kubutuh
Dan aku harus menulis untuk kalayak
Kan kubuka partisi partisi itu
Gumpalan kenangan ilmu
Kurajut sana sini
Seperti ibu tua
yang memintal kain panjang dan lebar
lalu dipamerkan pada para pelancong
oh wahai yang disana
konon ilmu sosial
untuk memahami tindakan manusia
konon ilmu alam
untuk memahami peristiwa alam
konon filsafat
untuk memahami eksistensi itu sendiri
mempelajari hukum umum tentang sebab dan akibat
bisakah filsafat
memahami tindakan manusia
jika bisa
sebut saja filsafat sosial
jika tidak bisa
sebut saja sosiologi
bisakah filsafat
memahami peristiwa alam
jika bisa
sebut saja filsafat alam
jika tidak bisa
sebut ilmu alam
simaklah
anak sekolah berpikir?
dapatkah hukum dan prinsip umum filsafat
dapat diterapkan dalam tindakan mansia
pada saat yang sama pada alam dan benda fisik
atau
hukum sebab akibat
hanya nama lain dari
hukum umum filsafat
oh gagak gagak itu
selalu bercanda di pagi buta
memberi
kengeringan di tengah tengah medan laga
burung pertkutut terbang bebas
kesana kemari
aku tidak melihat burung dalam sangkar
jika burung terbang dan menari
diantara manusia
kenapa memaksa untuk saling menghibur
oh wahai sekolah
wahai burung di gedung gedung
wahai jiwa jiwa merdeka
wahai pemikir
wahai para pelaku agama
tiada hari tanpa berpikir
tiada hari tanpa membersihkan diri
jika berhadapan setiap saat
dengan semua pemillik kesempataan dan tempat
masihkan kita coba
untuk berkata,….
ayo coba coba maksiat
oh filsuf yang malang
oh filsuf amatiran
jika sudah menjadi
dan bergulat dengan temuan
untuk apa mencoba coba
jika ada titik untuk berangkat
pada hijrah akbar yang sudah di tetapkan
mari.. mari… menari diantara sesama sehati
sudut pandang tidak hanya dari hati
sudut pandang dari hati dari lingkungan
sudut pandang dari hati dari negara
begulatlah dengan pandangan dunia dengan para pawang pawang
ini tidak sembarang pawang
tanah ini tidak sembarang pawang
karena sudah melangkah diantara musuh musuh besar
sementara di sudut sudut dunia lain
yang telah lama menahan luka sejarah perbudakan
sejarah penindasan
sejarah ilmu sudut pandang
sejarah yang dipaksa untuk di telan
menunggu pertempuran yang besar ini
antara timur dan barat
antar barat dan timur
antara Islam dan barat
antara barat dan Islam
Islam terus bergelut memandu tempur
Menahan fitnah yang di timpakan ke timur
Jangat tergoda dengan kompromi
Karena kompromi artinya
Tanah mu hilang
Pikiranmu hilang
Daya hidupmu hilang
Gaya hidupmu hilang
Intelektualmu hilang
Sanak saudaramu hilang
Apakah ada pilihan selain jadi pengungsi
Atau mati menyerah
Menjadi hiburan ngilu
dalam papan papan media mereka
pemikiran, cita-cita, kemerdekaan,
dan disela selanya luka dari para kesatria
itulah dunia filsuf pemikir
yang elok dan tajam melihat dunia
oh ilmu, ya dunia ini
Tuhan Maha Pengasih dan Maha Adil
Berilah Kelembutan dan Keadilan