betapa sejuk sahabatku
dia duduk dipisahkan kayu dan kaca
ada suara berserak, itulah kertas di jemarinya
duduknya seperti bu guru
kecil mungil parasnya
kucari dalam album riwayatnya
oh ternyata dia dari pondok negeri timur
bahasanya kecil nyaring meletup
oh betapa indah jika sudah berkata kata
dengan bahasa yang dipakai almustofa sang nabi nun jauh disana
dia rajin menghiasi meja
dengan premen dengan aroma dan rupa warna
hatinya seperti putri jelita dari kawasan rawa rawa katanya
oh sungguh elok bila bekerja,…diam seperti bunga sedap rasa
bila sore tiba,….
dia lincah menyusur jakarta, pulang ke peraduanya
oh sungguh malu, bila aku menyakitinya
karena dia sahabat yang ditugaskan Tuhan untuk mengajarkan bahasa kitab suci
jangan coba menerkanya-karena dia gampang di duga- itulah keunikanya