Rasionalisme dan ekpansinya
Apa yang dimaksud rasionalisme dan expansinya?. Rasionalisme yang biasanya dibahas dalam dunia akademik kini memperoleh tambahan perluasan. Rasionalisme ternyata terjadi dalam beragam aktifitas bahkan dalam kehidupan sehari hari. Mencuci, memasak, melukis, membuat puisi, bermain musik, naik kendaraan umum, kegiatan riset, berorganisasi, birokrasi dan juga menulis.
Masing masing kegiatan memiliki rasionalisme. Rangkaian rasionalisme bahkan menjadi salah satu basis kurikulum di Barat. Belajar bukanlah menghapal, melainkan sejauhmana rasionalisme menjadi habit.
Dalam rangkaian antar rasionalisme, dibutuhkan kecerdasan untuk merangkai, karena setiap rangkaian rasionalisme memilik karakter masing-masing dibentuk oleh budaya yang beragam.
Untuk jelasnya, mari kita ilustrasikan. Dalam kegiatan mahasiswa doktoral, biasanya menulis disertasi menjadi kewajiban penting sebagai syarat kelulusan. Disertasi menjadi identitas yang akan melekat selamanya setelah lulus paska doktor. Banyak fakta membuktikan, banyak sekali lulusan doktor dari perguruan tinggi ternama, akan tetapi kualitas disertasinya tidak bagus. Banyak sekali lulusan doktor tapi tidak memiliki kemampuan analitik (rasionalisme).
Hal ini bisa dilacak penyebabnya karena rasionalisme tidak dipakai sebagaimana mestinya. Misalnya pada saat sebelum menulis disertasi tidak memiliki outline yang kuat, out of contex, tidak fokus, statemen dan hasil akhir tulisan tidak jelas, kaitan antar paragraf, antar bab, tidak langsung pada pokok persoalan.
Padahal dalam menulis disertasi diperlukan pemahaman merangkai ide asli, kemudian merujuk beragam artikel dan buku, dimana dalam rujukan tulisan di tulis oleh banyak penulis yang memiliki rasionalisme (logika masing-masing). Kegiatan ini seperti merangkai pazel, dimana keberhasilanya ditentukan sejak awal bagaimana menyusun dan mendata setiap catatan agar memiliki rangkaian rasionalisme hubungan antar catatan tersusun dan terarah. Kegiatan awal ini penting sebagai pendahuluan sebelum menulis. Inget!!!!, rasionalisme adalah habit pikiran yang terorganisasi, terukur dan terarah. Bekerjalah secara intelektual dengan outline.
Jika pidato dan tulisan kita terasa kurang berkualitas cobalah tengok, apakah catatan kita sudah terorganisir dengan baik.