Popper and Methodology in the Social Sciences
In place of historicism and utopian holism, Popper argues that the social sciences should embrace both methodological individualism and situational analysis.
Popper and Methodology in the Social Sciences
In place of historicism and utopian holism, Popper argues that the social sciences should embrace both methodological individualism and situational analysis.
Deduction-Induction Problems & Solution
1. Experience is not equivalent to induction
2. The empirical method does not conflict with the deductive method
3. Both induction and experience require a form of deduction
4. Both rational and empirical methods are both deductive. Rational methods rely solely on primary self-evident propositions, while empirical methods lead to empirical propositions whose value will not achieve primary self-evidence
Western Epistemology Claims
1. There is certain knowledge without being overtaken by the senses; res cogitan (Decartes), a priori and pure-minded reinen Vernunft (Immanuel Kant), innates ideas (Leibniz)
2. All knowledge originates in the senses (Empiricism), tabula rasa (John Lock)
3. All Knowledge comes from the five senses (Positivism)
Empiricism and Positivism are two schools important and significant philosophy. Accuracy in understanding and criticism of it will help understand it general global character of contemporary western philosophy.
Sekilas Sejarah Filsafat Islam >> Selengkapnya
Tidak bisa di pungkiri, banyak kemajuan sains dihasilkan dari dunia barat. Berlimpahkanya produk teknologi telah membawa kesejahteraan sejak paska revolusi Prancis. Dunia Islampun meniru, memodifikasi bahkan menduplikasi “rasionalitas barat instrumental dan subjektif “menjadi fondasi memahami Islam.
Pancasila sebagai ideologi negara Republik Indonesia pasti memiliki “World View” dan >> Selengkapnya
Sebelum masuk pada tema pilihan teori pendekatan untuk menganalisa masyarakat sebagai tek atau thing, kita harus memperlakukan tema ini dengan pendekatan “prinsip-prinsip sosiologi”. Baik masyarakat dianggap sebagai tek maupun sebagai thing, harus masuk pada frame disiplin ilmu sosiologi, meski pra asumsi tek maupun thing ada pada pembahasan Filsafat Sosial.
Suatu hari seorang dosen sosiologi memberi tugas kepada saya, bagaimana Durkeim melihat hukum sebab-akibat. Tugas ini akibat dari pertanyaan saya kepada dosen tersebut, kenapa Durkeim dikategorikan seorang sosiolog yang melihat fenomena sosial sebagai things. Sosiolog yang melihat gejala sosial sebagai thing atau materi, akan fokus pada tuntutan jawaban explanasi akibat, yang menjadi varibel y (dependen), dia tidak akan bertanya faktor x (independen) sebagai sebab. Kemudian saya bertanya kembali, apakah seorang sosiolog Durkemian akan selamat dari tuntutan pertanyaan sebab, karena hanya akan menugaksan dirinya mencari penjelasan akibat.
Universalism: Hegel
As far as I am investigating, Hegel never discusses the concept of universalism in particular. In a lecture he tries to deduce from the essence of his philosophy;