Duduk tanpa kursi
Di bawah hangat mentari pagi
Memandang dua burung terbang mendekat
Anaknya di kamar mandi
Bulunya tumbuh, sayap mengepakSprtinya siap terbang
Betapa elok segar pagi dan burung
oh oh oh….
Aku yang di rundung duka
Aku yang siap sendiri
Bercengkerama dlm sepi mencekamAku yang bahagia
Menyisir sejenak
Membeku sejenak
Mengisolasi
Dalam dunia yang tentramlihatlah
Burung itu
Selalu bergerak
Tanpa berpikir kesana kemariAkulah burung itu
Betapa
Pagi adalah selimut
Segar mentari adalah petunjuk jalanWahai pagi dan burung
Aku berbicara padamu
Aku menyukai kalianLihatlah aku
Bergeser mencari akubacalah aku
Aku menuai benih di hati masaAku ya aku
Aku tarik sebentar
Aku dalam persiapan perjalanan pertamaSelalu dalam kata pertama
Jatuh bangun
Siap dan taklukDuhai mentari
Duhai burungLihatlah di pengasingan ini
Lihatlah aku di bumi asing ini
Mencerna aneka warna pengalaman
Aneka ilmu,seperti pohon pohon itu
seperti percakapan asing
kata-kata asing
bersembunyi dalam kamus
dalam benak rakyat
mohon, aku mohon
aku berjanji lagi
Akan aku isi hatiku
Nyanyian burung dan angin pagiAku rindu
Aku rindu
Aku rindu
Rindu padakuJuga cinta
Juga istri dan anaku
Juga pada ibuku
Pada saudaraku
Pada saudarakuTunggu aku
Tunggu akuPada burung
Pada pagi
Aku bergerak dengan hati terdalam
Dalam ringan pemahaman
Ringan
Ringan
Ringan
Tanpa kehilangan keseimbangan