27/07/2017
Koran
Hidup dengan koran menyakitkan
Hidup dengan koran digital menyakitkan
Hidup dengan membaca tek mati menyakitkan
Tak sabar sudah
Jika kita balik,,,balik.balik
Dibolak balik…isinya menyakitkan
Kau wahai para penulis
Dibawah Tuhan Yesus kau bersanding
Segala kekuatan kebenaran
Kau sandarkan kebenaran argumentasimu dari filsafat Jerman
Kau berkata-kata dalam lorong sepi
Sepi dari kebenaran
Tek kau tulis dari jiplakan penindas kata, penindas kata, penindas kata
Penindas kata bukan filsafat hidup Jerman
Kau tidak menulis wahai pengikut Yesus
Kau memang menulis tentang sains, seni seperti ideologi kenetralan
Memang itu perlu untuk Indonesia
Kau jadi zombi saat menulis Irak, Suriah dan Palestina, Apalagi Iran
Apalagi Korea Utara, Apalagi Venezwela, Aplagi libanon….Apalagi,…Apalagi
Terus akan kau tulis dan negara-negara yang kau tulis DENGAN TEK MATI akan bertambah banyak,….banyak,,,banyak,,banyak
Hingga tek hilang dalam dirimu sendiri, karena kau wahai penulis, tidak sedang menulis
Kau hidup di Indonesia yang indah, tapi kau mengecewakan
Karena Tuhanmu bukan Tuhan Yesus orang Suriah, Libanon, Palestina, Rusia Ortodox
Kau hidup dengan Tuhan Yesus pengikut ide rasis, hidup dengan ketakutan
Ketakutan dari dasar hidup yang rapuh….rapuh,,,,rapuh seperti sarang laba-aba
Sadarlah, Yesus sebenarnya hidup dengan orang tertindas
Yerusalem yang tertindas, bukan Yerusalem yang menindas…..
Kau salah berdiri!!!!! Teologimu fatal dan salah
Wahai koran yang mati, wahai jiwa penulis yang mati
Ikulah Yesus yang benar!!!!!!!!