kembali lagi keluh kesah itu
kembali lagi
di tanah tanah lama ini
kembali lagi
mendengarkan keluh kesah yang sama
tentang harapaan orang-orang pintar
mengikuti keinginan orang orang bodoh
tentang masa depan yang hampir punah
tentang kesenangan membicarakan kehancuran diri sendiri
benarkah?
benarkah beban beban ini menjadi beban
benarkan sesuatu membebankan pada yang lain
atau memang yang semestinya dilakukan manusia
tentang cita-cita besar
tentang manusia tiada menindas manusia
tentang tiada negara menindas manusia
tetang ibu yang bisa memberi susu anaknya
jika cerita menindas masih menguasai dunia
bukankah cerita baru pembukaan
cerita regresi amarah dan hawa nafsu dunia
masih di upayakan
oh wahai manusia peminum susu
dari ibu langit dan bumi
bacalah zaman dengan lapang
sesungguhnya orang yang gagal memahami zaman dan keadaan
seperti buih di pinggir pantai
seperti pasir terkena badai
tiada pegangan apapun
meski satu batang tongkat yang paling rapuh
kenapa orang-orang suka melukai zaman
dengan pisau menikam dirinya sendiri
membunuh sanak famili dan saudara sendiri
membunuh saudara yang tidak pernah melukai siapapun
dan cerita pembunuhan itu
berakhir dengan penutup
sebuah ucapan terima kasih
kalian telah bekerja suka rela
untuk manusia pemakan jantung manusia
seperti di film film vampir di bioskop yang menyala dimana mana
yang dihidupkan oleh jerih payah kita
aku kemudian berfikir keras!!!
atau memang,… manusia kesulitan dan tak mau kenal dengan
wakil pemimpin zaman
sehingga cahaya pasti tetap bersinar
simbol simbol itu tetap akan ada
sebelum alam semesta hancur lebur dan menggelapkan semesta