Jumud
10/08/2017
Suatu diskusi dalam perjamuan
Di dengar mahasiswa mahasiswi
Mendengar dengan penuh gairah dan ratap
Satu penulis, satu komentator
Kutulis laporan tentangnya
Kuulas pendek sejauh tertangkap telinga
Kuselidiki,….
Satu pembicara berkata dalam gaya merendah
Aku bukan ilmuan
Aku hanya aktif promotor dunia sufi
Kupegang katanya, diakah yang sedang bicara tentang etika ilmuan
Atau dia menyimpan keyakinan rapuh atau terlalu kuat
Hingga dunia adalah cinta, segalanya cinta dan untuk manusia
Tak terlalu percaya akal
Karena lebih rendah dari hati
Oh betapa murung dunia ini
Melihat kesendirian, sementara dunia begitu kejam
Mengobrak abrik tatanan, orang-orang seeknanya mengkafirkan
Kuselidik penyair Iqbal lahor
Muhammad adalah peneliti awal pengalaman religius
Benarkah?
Mana yang benar; Dajjal, Dukun atau hanya dongeng
Benarkah segitunya hingga nabi meneliti, mengobservasi
Wahai Ibn Sayyad, jika berita ini benar maka lawanmu Isa Almasih
Jika berita ini tidak benar, maka Muhammad bukan penyelidik seperti Willim James
Oh betapa sejarah,….memilukan
Aku bukan pembenci Iqbal
Aku kagum Iqbal hingga aku menyelidiki total
Tapi Iqbal tetap Iqbal, banyak kesalahan, terlalu banyak kelebihan dan pujian
Tapi pengagum tetap pengagum
Meski kejumudan di bakar api penelitian
Jumud Sakti sekelas Dajjal
Aku bakar diriku dalam sekam kejumudan
Wahai roh kejumudan, mari bicara padaku, katakan apa maumu
IQBAL DATANG
Aku penyair dari lahore
aku tahu banyak pengagumku di Indonesia sudah mati
takluk oleh mesin modernisasi uang dan segala sembahan lainya
akulah pahlawan lahore,
mari, mari mari
dia datang menuju ku
beri tongkat, dan berpesan
tancapkan di negri gemah ripah loh jinawi
jangan selidiki pemahamanku dengan penelitanmu
terimalah ruh semburat perjuangan gegap gempita cara memahami zaman
ya zaman,,,,penuh haru biru, mari dan mari…pukulkan lagi
tinju pada kolonial gaya baru
hiduplah dengan cara gaya kepenyairanku