hebatnya kawan

kisah kawan

di perantauan di negeri orang

terima beasiswa sederhana

di negeri sederhana

tapi sayang

negeri itu sekuat baja

membangun cita cita

 

kawan sekawan negeriku tak terima

karena  berbeda mazhab, meski agama sama

tak terima negeri itu maju

tak rela negeri itu maju di kancah dunia

 

lihat kawan senegeriku

bersemangat tak henti

sosialisasi negeri itu, segala keburukanya

bergaul dengan duta duta bangsa

wakil harum bunga pertiwi

 

oh kawan baiku

berita kemajuan itu dari musuh terbesarnya

semua menggunakan ukuran sama

sains dan teknologi sama

 

tapi kawan senegeriku marah

tak rela, sakit hati, tak mau dengar

meski penilaian dari negara adidaya

 

oh dimana, dimana kau kawanku

comot sana, comot sini

loncat sana loncat sini

memungut sembarang informasi

 

berpikir tak mau tertib

tertib logika

tertib nurani

tak mau kunci surga

maunya menang sendiri

diatas ego yang rapuh