Hari Ketigapuluhdelapan
28/12/2018
Tidak Indonesia, tidak juga dunia
Berbondong para pengiring melindunginya
Dari masa lalu menyelamatkan api yang berkobar
Dari masa sekarang di gotong, beramai ramai ke singgasana maya
Oh duhai para pengiring
Kekawatiran adalah ledakan besar
Kewajiban adalah rasa hormat pada zaman
Dinegari manapun warga dan negaranya adalah pasangan mesra
Mari wahai pengiring
Gegap gempita aparat dan rakyat bergerak menggetarkan
Tapi lihat ,lihat seksama
Pemikir merenung renung, penyair meraung raung
Ada masa yang terlewat, ada penderitaan tak terjamah
Ada pencurian atas nama keselamatan
Ada agenda besar, ternyata agenda sisa
Semua buih dari batuk penyakit, membasahi jantung
Oh duhai pertiwi
Bumi yang gemah ripah
Api nasionalisme hanya seperti percikan
Api agama hanya kerlip diangkasa yang gelap
Bergegaslah,….
Dengarlah kata kata pemikir dan penyair itu
Sebelum kuburanya hilang di telan hutan kota
Doa rakyat tak sampai pada mereka, demokrasi Yunani berjarak dengan agama
Dan Indonesia, jiwanya dibesarkan oleh pedagang TV
Di meriahkan partai atas nama sirkus Yunani
Politik bak rebutan kue, hanya itu
Demokrasi, siapa yang kejam dialah yang menang