Gagak yang sudah pergi
19/02/2018
Gagak pagi sudah pergi
Dari jendela kulihat sinar matahari
Seperti terlambat melihat dunia
Sementara melati sudah tiga setengah jam membut puisi
Dari angka matematika
Penjumlahan dan pengurangan
Kebutuhan kebutuhan hidup sosial
Sebut saja perusahaan
Interaksi sosial yang terukur
Sedikit emosi
Menjawab pasti kebutuhan
Andalan umat modern
Oh wahai duhai bunga malaikat
Semerbak wangi nan elok
Apa yang kulakukan?
Apa yang kuperbuat?
Kuceritakan kisah rumitku ini
Mari bertanya tentang uang dan nilai
Mari kuliti nilai dan fakta
Konon dengan IPA
Kebutuhan manusia bisa diatur
Dipenuhi diprediksi
Penuh amuk dorongan misi
Berjalan dan hiduplah dengan sejahtera
Karena kemajuan adalah lebih baik
Karena berhenti tanpa kemajuan adalah bukan kebaikan
Kebaikan adalah datang menghampiri sendiri
Jika kita sudah maju bukan di belakang
Berterima kasih dan duduklah dengan manis
Kebaikan bukan dari kebaikan
Kebaikan adalah benda asing tanpa tuan
Dia pelipur tak perlu
Konon IPS
Adalah urusan sosial
Urusan kita sendiri
Urusan keluarga sendiri
Urusan kantor kita dengan kantor lain
Urusan kita di negara ini dengan urusan kita di negara lain
Jika urusan sudah baik dan benar
Teratur dan mendapatkan kemajuan
IPS sudah selesai
Siap tidur panjang
Mari kita berurusan keduanya
Konon urusan IPS dan IPA
Adalah urusan tubuh
Urusan ruhani
Urusan luar
Urusan dalam
Urusan materi satu dengan yang lain
Urusan manusia sekarang
Urusan kelanjuatan manusia masa lalu
Urusan manusia kedepan
Ada benang yang sama dan satu
Ada benang acak dan berserak
Jika kau bermasalah dengan makna dan tujuan
Tanyalah dan cari di perbendaharaan nenek moyang
Ilm sosial semacam petualangan manusia mencari harta karun
Jika kau bermasalah dengan makna dan tujuan
Carilah barang asli di masa lalu
Urut benang kusut tanpa ujung
Karena yang kau cari tidak ada dalam tempat
Dia acak dan kebenaran terselip di sana
Bersiaplah melawan arus
Sekuat tenaga
Kau menemukan kekuasaan dalam kekuasaan
Tanpa identitas
Jika kau percaya makna dan tujuan
Ucapkan lagi
Ucapkan terus
Bahwa kesulitan kita adalah
Bahwa kita kurang daya rasional
Tanyalah ukuran, standar dan tujuan
Abad pencerahan dan efek efek tak terkendali
Lalu kendalikanlah dengan ilmu sosial rasionalmu
Jika kau bermasalah dengan kemiskinan dan kekayaan
Pakaialah hukum penjumlahan dan pengurangan
Hukum sebab akibat
Jika kau masak air
Air dan sayuran mengepul
Angkatlah
Lalau makanlah sayuran itu
Urusanmu selesai
Tandailah 100 derajat
Tandailah seluruh urusanmu seperti itu
Jika seluruh umat sama dan seragam memakainya
Urusan ilmu sosia sudah selesai
Inilah puisiku
Wahai jelita hatiku
Maafkan aku terlau jauh melangkah
Atau tidak juga kemana mana
Inilah aku
Puisi ada,… maka,….
Dunia berjalan dengan benar dan wajar
Aku lupa bicara tentang pengalaman
Akan ku ceritakan lagi di lain waktu
Aku bermasalah dengan Imanuel Kant
Katanya, memahaminya artinya melampauinya
Godaan yang menarik
Sebagian sudah kucatat dan kuselidiki
Oh ya aku lupa
Akan ku buat puisi Gombal
Karena gombal adalah kain habis masa pakai
Aku berjanji membuat gombal
Menjadi benang
Ku tenun
Dan kupersembahkan menjadi kain bernilai
Tapi tanyalah
Bisakah melihat sosial
Dari seluruh pengalaman manusia
Tidak katanya
Bisakah ilmu sosial
Adalah kumpuan angka dan prediksi
Hukum umum di segala tempat