Gagak di Tanah Persia

31/01/2018

Pagi yang terburu buru
Fajar hilang diganti mimpi setan
Burung gagak merekam diri
Suaranya terus berbicara
Pada diri yang galau di pusara kota Persia

Sesekali burung derkuku
Menyahut sang gagak
Menyampaikan pesan pesan panduan

Di flat lantai 6
Seminggu sudah kulitku berbicara pada salju
Hawa dingin bercanda dengan tubuh nusantara
Biar saja
Jiwa akan tertempa sekuat baja

Oh di tanah ini

Ribuan tahun silam
Ceritanya dari para zoroaster
Islam datang menyapa
Islam persia
Segalanya berubah dengan akhiran ooooo

Lalu zaman bergelanyut zaman
Tradisi kuno berpautan
Kontak membentuk kontak
Arab, Persia, Yunani
Agama dan budaya
Saling mengisi bersaing membetuk diri

Muawiyah dan Abasiyah berkuasa
Tentara tartar berdatangan membawa api
Tentara salib berkobar kobar
Hancur lebur
Tapi tetap tersisa

Abad keemasan menyusut tajam
Tapi buku dan ilmu selalu terselamatkan

Barat barbar balas dendam
Imanuel Kant dan Decartes jadi nabi
Dari fiksi filsafat berubah jadi mesiu
Kapal layar jadi kapal uap cepat

Melaut bisa cepat kendalikan ombak dan badai
Gairah berkobar
Tanah demi tanah di temukan dan di jajah

Dari Afrika, timur tengah hingga Indonesia
Semua dalam genggaman
Inggris Perancis Portugis Rusia
Terwariskan pada Amerika
Sang penguasa bumi menggila

Tanah Islam jadi budak
Nasionalisme berujung despotisme
Ilmu dan kekuasaan bersautan
Barat mleihat timur
Si kuat melihat si lemah
Antropologi mendekte
Sosiologi mendekte
Sosial politik mendekte
Itulah orientalisme
Sejenis ilmu mitos untuk menguasai kaum orient

SEOLAH HAK HANYA MILIK YANG KUAT

ilmu dan kekuasaan
Datang tidak dari ruang hampa

Jika tak percaya
Tanyalah pada Tuan Balfourd

Jangan kau pikir
Bank, mesiu dan tanah penjelasanya semata

Balfoud akrab dengan Bergson
Sejarah, teologi dan sosial
Dia tahu kemana sejarah di gerakan
Satu surat mandat untuk tanah Palestina
Diikuti kepungan jaringan media
Dihiasi kekuasaan supra

Lihatlah roma berkuasa
Organisasi dari Liga hingga Perserikatan
Nuklir hingga internet sudah ada dalam puisinya

Jangat bermimpi perdamaian
Dari manusia srigala
Sebelum dia terluka parah
Memohon ampun sebelum kematianya

Mereka menggenggam ilmu tipuan
Jangan berhenti melawan
Karena ilmu yang benar
Berkuasa tanpa menaklukkan
Mengalir dari pipa kesadaran
Dari sumber mata air keabadian

Jika Tuhan ada dimana mana
Tanpa menempati ruang dan waktu
Kekuasaan kebenaran
Ada dalam ruang dan waktu
Sekaligus tidak bersama keduanya

Percayalah pada pawang pawang keabadian
Jangan percaya pada rasionalitas yang berujung pada penindasan

Merdekalah
Militer, budaya, sosial dan politik
Tak lebih dari syair syair jalanan