Dunia Barat dan Islam
Dunia Islam dapat dipahami dengan baik, jika kita memahami dunia barat. Dunia barat dibagi dalam beberapa kategori, setiap era mempunyai poin siginifikan dalam mempengaruhi dunia muslim.
Dunia barat dan Islam menjadi salah satu isu kontempor dalam kajian pemikiran muslim. Dunia barat dan Islam dari sisi pemikiran saling pengaruh mempengaruhi dalam kurun periode tertentu. Dunia “barat” berarti identitas budaya yang mengacu pada budaya negara-negara Eropa dan beberapa negara-negara homogen. Tidak mudah untuk mengidentifikasi batas secara geografis dan memahami identitasnya.
Dunia barat termasuk diantaranya negara-negara Eropa (terutama Barat Eropa), Amerika Utara, dan Australia dapat dipertimbangkan sebagai budaya Barat.
Sedang dunia Islam adalah kumpulan negara dimana budaya Islam menentukan hubungan diantara warganya. Secara geografis termasuk negara-negara Timur Tengah, negara-negara Afrika Utara, beberapa negara Asia Tenggara, dan Asia Tengah.
Pengaruh dan Kategori era tradisional dan modern
Arti “pengaruh adalah apa saja yang dianggap” dari setiap “arah” intelektual, sosial, politik, ekonomi, artistik, dan sebagainya yang berasal dari barat yang mempengaruhi dunia Islam. “Barat” dianggap sebagai “aktor intelektual dan budaya”. Biasanya dibagi atas dua kategori, “tradisional” dan “modern”.
Tradisional dinilai sebagai intelektual, aktifitas budaya, yang dievaluasi secara positif, sedang era modern dikenal sebagai “era humanisme.”
Era humanisme adalah era munculnya pikiran yang meningkat dari hari ke hari, sebagai penanda jarak antara dunia manusia dan supranatural.
Pada periode ini, muncul pemikiran “humanisme” untuk “kematian Tuhan”. Periode ini berakhir dengan”egoisme” dan “kesedihan”.
Tradisional, Modern dan Posmodern
Menurut analisis selanjutnya, era Barat adalah transformasi intelektual yang menunjukkan tiga periode: tradisional, modern, dan perspektif postmodern.
Berdasarkan analisis ini, periode post- menyediakan banyak kapasitas untuk kembalinya manusia kepada manusia supra. Hal ini memungkinkan untuk memengaruhi pikiran yang menekankan hubungan antara manusia dan alam. Tetapi, pendapat lain menganggap sebagai “keterbelakangan”, karena sebagai kelanjutan modernitas, ” dengan berbagai literatur”.
Empat periode
Menurut pendapat lain, transformasi intelektual Barat harus dianalisis dalam empat periode. Periode Yunani kuno, periode abad pertengahan, masa periode modern, dan periode postmodern.
Dalam klasifikasi ini, periode “abad pertengahan” disebut sebagai periode hitam dan gelap manusia Eropa.
Periode modern, dianggap sebagai periode kelahiran. Seolah-olah setelah kehidupan intelektual umat manusia di Yunani kuno, muncul era kemunduran pemikiran yang membentuk Abad Pertengahan, dan kemudian “orang Barat” itu lahir lagi.
Evolusi Pemikiran Barat
Para pemikir kontemporer barat mengalami evolusi pemikiran sedemikian rupa, secara langsung maupun tidak langsung banyak mempengaruhi pemikir muslim. Diantaranya;
1. Linguistics-Ferdinand de Saussure- Leo Strauss- Jacques Derrida
2. Herbert Spencer-Auguste Comte-Emile Durkheim- Max Weber
3. Edmund Husserl- Martin Heidegger-Jean-Paul Sartre- Wittgenstein (The Second)
Alfred Schutz
4. Franz Brentano- Gottlob Frege- Bertrand Russell- Wittgenstein (The First)
George Moore-Wittgenstein (The Second)-Peter Winch
5.Contractarianism- Jules Henri Poincaré- Paul Karl Feyerabend
Diantara pemikir muslim kontemporer yang terpengaruh;
1. Taha Abdul Rahman
2. Hassan Hanafi
3. Abed al-Jaberi
4. Nasr Hamed Abu Zayed
5. Zia al-Din Sardar
6. Ali Syariati
(Oleh Muhammad Ma’ruf-Peneliti Pemikiran Barat dan Islam)