“Al-Haq tidak bertajalli dalam bentuk yang sama kepada dua orang arif yang berbeda (Ibn Arabi, 3, 384)”
Keberhasilan mem-frame pengalaman mistisme dengan pengetahuan husuli (filsafat) terfokus pada pembahasan “ketakjuban menyaksikan al-haq”. Seorang pakar psikologi AS, William James menganalisa “keterpakuan (inefability)” sebagai pengalaman tak tergantikan dan karenanya tidak bisa dipindahkan ke orang lain.