Bergegas
09/05/2020
Aku bergembira pada sorak sorai malam yang hening
Dua tokoh besar sedang kuamati dari bilik dinding
Cahaya matahari tetap, meski kaki berpijak dari titik bumi yang berbeda
Setiap manusia butuh laporan untuk tuan sekalian alam
Berdegup gerombolan menyesuaikan agama dengan kekuasaan
Dengan memilih ayat-ayat yang aman atas nama kemaslahatan
Di kira seperti begawan yang bijaksana, yang menguasa keadaan gelombang amuk zaman
Menyudahi keadaan dengan sengaja sebuah kekalahan menjadi keabadian
Manusia berenteng renteng menyambut ekor sejarah
Mengikuti kembang kembang manusia yang hatinya meleleh akibat penderitaan manusia
Gunung selalu bergetar memuntahkan lahar dan batu, pada saat manusia beku diam membisu
Orang- orang menelan getah, manusia merdeka membuat roda-roda kereta sejarah
Wahai yang memilik rahasia rumah dan bertengger di pojok hati terdalamnya
Dia mendengkur di siang dan malam, melantunkan nyanyian bintang bintang di malam hari
Melukis diantara dinding-dinding dada peradaban manusia yang lusuh
Bergegas membuka aliran sungai zaman menuju cemerlang matahari keadilan