Ahmad Basara; Hakekat Pelurusan Sejarah Pancasila

Pagi ini aku mendengar pidato Dr. Ahmad Basarah tentang pelurusan sejarah Pancasila di youtube, diupload 12 maret 2020. Meluruskan sejarah sesuai dengan fakta bagaimana Pancasila lahir 1 juni 1945 bukan 18 agusus 1945. Ada satu hal yang mengganjal, bagaimana menceritakan kisah Ideologi Pancasila dengan kontroversi cerita sejarah lahirnya Pancasila.

Pertama, dengan meluruskan sejarah kelahiran Pancasila 1 juni 1945, artinya mengisahkan cerita sejarah versi orde lama yang berlawanan orde baru. Akibatnya orang yang terlibat dan pendukung orde baru secara otomatis akan melawan dan mengkampanyekan sejarah versi orde baru. Masing masing akan mendengar dan meluruskan  pendapat masing-masing, tetunya akan saling memusuhi serta merusak persatuan.

Kedua, dengan adanya debat hari lahir Pancasila di publik, hanya akan memberi pesan bahwa orde lama dan orde baru adalah wakil sah para pelurus perjalanan sejarah  Pancasila. Selain itu hanya pengikut, warga minoritas, dan kalah.

Ketiga, upaya pelurusan sejarah Pancasila akan melemahkan orang yang akan belajar ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila seharusnya menjadi magnet utama dibanding sejarah pembentukan ideologi Pancasila. Ideologi lebih utama dibanding sejarah.

Keempat, pembelajaran Ideologi Pancasila adalah bagian dari Filsafat Politik  Pancasila yang akan menentukan Filsafat Sejarahnya. Tapi Filsafat Sejarah Pancasila berbeda dengan sejarah Pancasila itu sendiri.  Ideologi Pancasila harus diajarkan sebagai ilmu praktek yang di dasarkan pada ilmu teori. Teori ideologi Pancasila lebih utama dibandingkan praktek aktual Pancasila.

Kelima, ideologi Pancasila adalah dasar hukum dan politik. Olehkarena itu harus memiliki Filsafat Politik sebagai dasar Filsafat Hukum. Sementara Filsafat Politik Pancasila di dasarkan pada ideologi Pancasila. Namun memang, pada awalnya ideologi Pancasila di dasarkan pada pandangan dunia Pancasila.

Keenam, pelurusan yang fundamental adalah Pandangan Dunia Pancasila. Asal usul intelektual yang bersumber dari Filsafat, Agama, dan kearifan lokal. Aspek eksistensial intelektual manusia, realitas alam dan pergerakan sejarah manusia

Inilah yang harus diajarkan sejak TK. Namun sayang sekali belum ada buku yang mengulas sekelas para ideolog dan pemikir dunia. Tapi Sukarno sudah menjadi tokoh dunia, sayang bukan?. Mungkin orang yang bekerja di BPIP tertarik untuk menulisnya. Seorang pembina ideologi adalah seorang pemikir kelas dunia, minimal paling adil di negaranya.