mataku menyaksikan fotoku
fotoku masuk dalam benaku melalui retina
engkau wahai fotoku
engkau tersimpan dalam setiap memori
tiada hari tanpa meminang diriku
tiada hari tanpa menyaksikan diriku
tiada saat lepas dari diriku
wahai engkau yang diriku hidup
kaulah jiwaku
kau menyembur bersama tubuh dan seluruh inderaku
kau berjalan menuju sang pemilik
tubuhku ingin menikmati tabiat rendah
hidup adalah menggerakan indera
dan gerak adalah jiwa tanpa jeda
yang lalu tak pernah hilang, yang sekarang dan nanti
adalah diriku dalam wujud berganti ganti
kaulah diriku, yang selalu berjubah wujud yang baru
kaulah burung yang merindukan awan
kaulah awan tanpa gangguan burung
jika kematian tiba, masuklah diriku dalam mimpi panjang
jika panjangnya mimpiku adalah ketakutanku sekarang
kata-kata ini hanyalah diriku yang menyaksikan tubuh yang disiksa
jika tak ada ketakutan pada tubuhku, maka jiwa akan tidur dalam sekejap
jika mimpiku hanya sekejap kelak
maka aku merasakan kebahagiaan tertinggi di dunia ini
mimpi sekejap adalah dambaan pemburu insan kamil