duhai sang realitas
matamu awas dan tajam
aku tak mampu sembunyi lagi
bagaimana mungkin angin bergerak tanpa tempat
jalan berliku nampak lurus
embun bersama para pejalan
aku akan membuat kedai tersembunyi
sesekali minum dan istirahatlah, karena dunia melelahkan
duhai sawah dan lereng surgaku
bilik dan kamar seadaanya menanti, tak lupa segala perkakas buku
air jernih rindu membasahi kulit, segalanya bahan penelitian
masa depan manusia sedang kurancang dan saatnya kujelaskan