20/06/2020
Sebuah malam memang selalu sama
Orang tertidur dan merebahkan jiwa
Ada yang menikmati aroma kesturi dan bulan penuh bintang
Ada yang terjepit dalam lorong gelap hitam panjang
Aku berdoa dan berusaha bersama malam
Segera setelahnya siang menjadi terbelalak anek rupa dunia
Ada yang salah menangkap keberadaan, dikira sekedar kehidupan
Seperti menutup samudera dengan bendungan sungai
Oh segalanya, wahai segala yang Maha
Anai anai padi menguning kemaren, hari ini petani bergembira
Sorak sorai burung berpesta ria
Nyanyian sawah di lantunkan dibawah mendung langit yang bergumam
Bergegaslah, bangunlah wahai manusia
Rayulah “diri” berdansa dengan alam
Dan bila hati telah tertambat pada anggur
Mabuklah bersama samudera,… taruhlah dunia sejenak di bilik kamar
Bergabunglah bersama karavan para pejuang
Karena bendera kehidupan adalah keabadian perjuangan
Carilah tambatan pada kelompok terbaik
Sebelum segalanya di timbang di mahkamah pengadilan akherat