Ikan asin dan puisi
20/11/2017
Di pagi ini
Kulihat puisi kemaren
Di jual di emperan
Puisi ikan, berubah menjadi laut
Laut kemudian menjadi hutan
Tak ada maksud dari puisi
Untuk apa dan kemana arah
Yang ada hanya ide berloncatan
Tak butuh kerangka
Tak butuh apapun
Liar tawanan absurditas
Oh ya puisi
Puisi seperti itu di pamerkan
Diantara sesak politik, budaya dan teknologi
Dipompa dengan iklan-iklan pembuatan gedung-gedung tinggi tak berguna
Dibakar dengan iklan kematian entah siapa mereka
Puisi ya puisi
Puisi hanya bisu
Dihidupkan oleh pabrik-pabrik manusia
Coba tanya puisi
Mereka tak punya tek sandaran
Coba tanya puisi kita
Jangan tanya sandaran kita
Mana yang lebih unggul
Penemuan manusia atau Pencipta manusia
Dikala tak ada titik tolak
Dari dan kemana
Ujung dan pangkal
Berkatalah ikan asin puisi
Tentang pekerjaan orang beriman
Di caci maki habis habisan
Disambal oleh maksiat puisi
Di buntal dalam khayalan rekayasa
Menindas siapa saja
Lalu mereka bangga
Manusia hebat
Sedang ‘Diri’nya terus meronta ronta
Disiksa oleh dirinya
Oh wahai ‘diri’
Ikan asin atau kelepon puisi
Diri adalah diri
Diri adalah diriNYA
itulah PUISI BERGUNA