16/11/2017
Oh wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui
Duhai yang disana, mengawasai pengetahuan kita
Akankah kita berjalan di dunia tanpa Dia
Bila ia
Mampukan kita menganggungnya
Beribu dan berjuta kesulitan
Datang dan pergi
Mencekik rasa terdalam kemanusiaan kita
Bila kita percaya diri kuat
Bukankah kita memisahkan diri dengaNya
Dengan sadar dan tanpa rasa takut
Kita di buai oleh zaman
Yang diciptakan tanpa panduan
Hanya otak dalam tempurung
Menjadi andalan pembangunan peradaban
Oh buih buih
Kita adalah buih
Kesana kesini dihantar pecahan ombak
Angin mendorong dengan gagah
Lalu petir menyambar nyambar
Cahayanya berkilau kilau
Mendung berserak dengan wajah marah
Lalu di pagi hari
Lihatlah paus paus menari nari
Menyemburkan air ke langit
Cahaya pagi menguning
Membentuk laut jadi lukisan
Dimana kita ini
Adakah kita menyadari
Bahwa zaman milik siapa saja
Kita mandiri
Jangan tuduh anti Barat
Kita percaya agama
Jangan di teror sejarah agama lain
Atas nama sekulerisme
Kita adalah kita
Yang punya kepala
Kita adalah kita
Yang punya kesadaran sendiri
Kita adalah kepasrahan yang bergerak
Dinamis dengan sejarah yang terang
Menatap kedepan dengan keyakinan sendiri
Jangan ukur kemajuan dengan tingginya bangunan sebelah
Jangan ukur kemajuan dengan kebutuhan tanpa arah
Ada sebagian tetap, ada sebagian berubah
Zaman bukan kesucian
Kita adalah simbol tradisi yang menyempurnakan
Dari dan kemana
Adalah perjanjian fitrah yang pasti
Kita dan seluruh cakrawala tanpa batas
Jangan membatasi dengan pendeknya cakrawala tetangga
Kitalah obor bagi kita sendiri