15/10/2017
Kekerasan Akademik
di pagi yang tak terlalu buta
di pagi yang matahari jelas dan tegas bersinar
di pagi yang bercahaya
energi dari seluruh gerak dan batin alam semesta
Aku menerima tiba-tiba
Pengumuman untuk anak muda
Untuk menuliskan kekerasan
Untuk menceritakan berbagai pengalaman kekerasan
Kekerasan dari segela jenis kekerasan
Dimana mana undangan menulis ide kekerasan
Oh kekerasan
Tampung dan jaring dalam segenap otak usia
Tak kenal usia asal tahu saja
Tapi ,….
Aku bertanya,
Untuk siapa kita lapor tentang kekerasan yang dilakukan sesama kita
Jika kekerasan itu buruk
Kenapa kita disuruh melaporkan kekerasan dari sesama kita
Jika kekerasan tak kenal agama
Kenapa kita tidak disuruh lapor kekerasan yang di lakukan oleh yang bukan sesama kita
Apakah kekerasan yang dilakukan sesama kita
Lebih buruk daripada yang dilakukan yang bukan sesama kita
Bukankah banyak kekerasan kaum kita dilakukan berkat
Dukungan dana, politik, senjata dari yang bukan kaum kita
Oh ..pagi yang bersedih
Aku bercerita tentang kaumku
Yang di lindas wacana kekerasan
Yang kepalanya di potong
Yang jantungnya dimakan oleh sesama
Yang pedang, pisau, amunisi, tank, dan pelontar granat
Di sediakan oleh kaum yang lain
Yang kekuasaanya seperti Tuhan
Yang menguasai sistem peradilan dunia
Yang membagi ketakutan secara adil merata
Yang memproduksi dan menyebarkan budaya tinggi versi mereka
Yakni budaya kekerasan global….
Menjadi pelipur lara
Dinikmati dalam tamasya keluarga kaum kita
Di bioskop, di TV TV nasional
Di Internet dan media-media sosial
Kita cerna dalam lambung kita,
kita sebar benih itu
di TK, di masjid, di kampus kampus, di etalase akal dan hati kita
Dibina,..
Oleh agen agen budaya kaum kita secara ikhlas tunduk dan khusuk
Oleh alquran dan hadis yang terjinakan oleh ganasnya proyek kekerasan
segenap kekayaan harta kita
segenap kekayaan kazanah intelektual kita
kita pupuk menjadi lapuk dengan proyek kekerasan
kita berwacana
dalam tunduk
dalam bugkus wacana mereka
kita intelektual muslim budak
kita dalam bayang
wacana kekerasaan yang sudah siap saji
mengisi kantong kantong intelektual anak cucu kita
dengan bahan
yang sudah di cuci dan campur baur
dengan ragam hura hara politik
antara nasionalis dan islamis
tak ada celah diantara keduanya
yang moderat harus nasionalis
yang Islam harus fundamentalis
menjadi moderat dan Islamis
bukan semboyan yang menyenangkan tuan menir
Tuan menir hanya menghendaki
Islam masuk kotak sampah sumber konflik
Konflik dengan sains-jangan sekali kali menggunakan islam dalam ruang ilmiah
Konflik dengan politik-jangan sekali kali bawa politik dalam hidup bernegara
Konflik dengan budaya-jangan sekali kali agama bercampur dengan kemusrikan
Konflik dengan peradaban-jangan bawa agama jika membawa kehidupan punya selera tinggi
Konflik dengan tasawuf
bicara saja tasawuf sekuler yang menyenangkan sahwat ketenangan individu
Oh kekerasan ya kekerasan,….
Kita disuruh mengolok olok sesama dan agama kita
Kita dibayar dan kita senang membeli gembok
untuk mengunci mulut kita, akal kita, hati kita, wujudiyah kita
Agar kita tidak bicara sumber asli kekerasan dari penguasa dunia
Sumber asli sihir penopang kekerasan dunia
lihatlah tanda-tanda zaman dari akarnya
Sementara jantung dunia mulai sadar kekelirunya
Siapa munafik, siapa hipokrit
Siapa yang sedang mengupayakan kebenaran punya kekuatan
Tapi,….
di tanah air masih saja sibuk dengan agenda kegiatan ilmiah
Menulis kekerasan Islam
Titik!!!!!!!!!!
Wahai sesamaku
Bukankah kita
Sedang digiring mencari tikus
dengan membakar rumah Allah
Bukankah
Proyek kekerasan adalah minyak
Yang disedikan ratu Tikus
Kita lapor secara rutin bara api
Yang membakar daging saudara kita
daging kita sendiri