Wahai jiwa yang hidup
19/08/2017
Wahai jiwa yang hidup
Ku tahu kau sedang memeluk sore
Akrab dengan angin yang berhembus
Sebentar lagi gelap mengggulung angkasa
Aku mencari akar dari revolusi
Jamaludin, Afghan dari tanah afghan
Pengelana elok
Tangguh dalam menangkap kematian zaman
Dari Persia, menuju India
Menuju Mesir
Menuju Tunisia
Menumpang kapal hingga Turki
Membuka jendela Londol
Kembali lagi ke Persia
Dia melantunkan kegelisahan
Oh betapa umatku mati
Diam kaku tak bergerak
Dibawah godam palu kolonial
Dirantai bagai budak
Bangkitlah, bangkitlah,….
Islam tak menerima penindasan
Bersatulah, bersatulah
Karena bersatu kunci kemenangan
Wahai jiwa yang hidup
Dua abad lewat
Mesir tetap tak bergerak
Turki bergerak kelewat liar
Keagungan Jamaludin dan Abduh makin jauh
Sekuler di beri baju Islam
Hasilnya opurtunisme politik
Monarki despotik dipelihara
Kekuasaan uang mendekte agama
Monoteisme pasar jadi Tuhanya
Monoteisme Tuhan jadi budaknya
Wahai jiwa yang hidup
Bersatu dan hiduplah
Hidup dalam kedalaman agama
Hidup dalam persatuan kuat
Langit bergerak menjadi hitam
Sore mengucap salam
Malaikat malam sibuk menunggu pahlawan
Wahai jiwa yang hidup
Hidup dalam dunia
Menangkap kematian zaman
Mengingatkan jalan
Memberi peringatan keagungan tujuan