Indonesia di Pagi Yang Merdeka
11/08/2017
Kemacetan demi kemacetan
Tak henti henti
Seperti kelaparan
Terus mencari makan
Lihatlah dari sana sini
Mereka di jalan tidak saling melihat
Mereka melihat diri mereka sendiri sendiri
Bagaimana roda berputar
Bagaimana sampai tujuan dengan selamat
Mereka tak saling kenal, oh sungguh kasian
Ya belantara, oh belantara
Urbanisasi sejak kemerdekaan di tancapkan
Ibu kota simbol Indonesia
Lihat Indonesia dari sisi Jakarta
Kemacetan mengepung presiden dan para mentri
Kemacetan mengepung serdadu
Kemacetan menjadi santapan semua kalangan
Kaya dan miskin dapat bagian
BELANTARA KEMACETAN MEMAKAN MAKNA
Belantara kemacetan menjadi tak terusik
Tidak ada yang salah,begitu pesan polusi
Teruslah gerah wahai laju Indonesia
Indonesiaku penuh air mata
Kemacetan tak ada solusi
Laju pabrik mobil dan motor liar digerakkan keserakahan
Pajak menjadi tipu muslihat
Oh semua menderita
Penderitaan Ideologi pancasila
Semua bermula dari menjadi bangsa peminta
Bangsa pemakan, bukan pembuat pakan
Bangsa penikmat industri, bukan pembuat industri
Bangsa yang mudah menyerah dengan gegap gempita kemajuan
Tapi miskin dengan kemerdekaan
Jangan lagi, jangan lagi kita mendengar
NKRI harga mati
Ideologi Pancasila pamungkas
Tapi lihatlah, mereka berkata tanpa teriak kedaulatan
Mereka teriak ideologi tanpa menjaga martabat, tanpa harga diri
MEREKA BERMENTAL KALAH
MEREKA SERAKAH DAN BERMENTAL BABU DAN JONGOS
MEREKA PENGABDI PAHLAWAN TAWANAN KOLONIAL
Kemerdekaan, ya Kemerdekaan
Kemerdekaan tanpa keadilan seperti sapi ompong
Kemerdekaan dari bangsa konsumen adalah kezoliman
Kemerdekaan tanpa jiwa merdeka hanya budak kapital
Mana lagi suara,,,,berteriak berdiri di kaki sendiri
Mana kedigdayaan partai-partai itu
Hiduplah wahai saudaraku
Hidup dengan tradisi sendiri, maju dengan alat sendiri
Pengetahuan dari sudut pandangan dari diri sendiri
MANA, OH MANA, PAHLAWAN ITU
Biarlah kemacetan menampar-nampar
Teruslah menampar jiwa beludru
Proses pembersihan Indonesia masih panjang
Nusantara masih hidup dalam kemacetan
Bergerak tak ada jalan satu aturan
Lampu hanya kosmetik
Laju kanan kiri, lurus sama dengan berlawanan
Semrawut….jiwa semrawut, jiwa bangsa kita semrawut
Indonesia masih berjiwa kumal, rambu acak acakan
Gigi penuh lobang
Jantung tersengal sengal, batuk terus batuk
Indonesia nusantaraku
Jadilah negara petani
Jadilah negara nelayan
Industri hanya pelayan
Ya,….Pelayan petani dan nelayan
Itulah Indonesiaku
Jangan lihat gedung pencakar langit
Jangan lihat pusat-pusat kenikmatan
Semua itu peradaban mati
Jangan kau ikuti
Hidupkan agama
Jangan matikan agama
Jangan benturkan agama dengan segala darah pahlawan kita
Hiduplah dengan nikmatnya pikiran merdeka
Hiduplah dengan cara berwibawa
Penuh daya seni tinggi
Penuh jiwa berbakti
Penuh kasih air mata sesama
Penuh pahlawan para syuhada
Gerakkan roda sejarah Indonesia
Sejarah dari daya gedor
Dorongan jiwa merdeka
Dari rakyat kuat dan baik hati
Dari rakyat berdaya spiritual tinggi
Yang menggerakkan struktur Kesadaran
Ya kesadaran,…ekonomi dan politik
Ekonomi jangan biarkan menggerakan kesadaran jiwa Indonesia
Jangan ulang kesalahan Marx
Jangan budayakan lagi Adam Smith
Sudahi ilmu-ilmu labil itu
Kembalikan ilmuwan Indonesia ke dalam jiwa nusantara
Nusantara yang penuh jiwa berkobar kobar
Hisaplah sari spiritual dalam setiap agama,…….
Dalam dada jiwa setiap tetes nurani rakyat Indonesia