Sore Beku Pecah
10/08/2017
Aspal basah, hujan menghilang
Kubaca duka lara para pembaharu
Di sebuah bengkel motor
Menunggu sambil masuk ke abad kesulitan
Ada secercah harapan
Dari Mesir, Tunisia dan Turki
Para pembaharu silih berganti
Mengajak umat maju, dengan kepalan tangan
Menjaga tradisi tapi tetap maju
Maju dari keterbelakangan ekonomi payah
Ya..ekonomi duniaku yang payah
Ekonomi eropa yang melesat maju katanya
Oh duhai sore, duhai para pemikir, duhai para penyair pembaharu
Persemaianmu tak ada bekas dalam jalan, jembatan dan gedung
Persemaianmu di dalam pikiran dan hati manusia
Teriakanmu di jantung pengalaman spiritual
Spiritualitas melihat penderitaan umat yang terlalu panjang
Taukah wahai para saudaraku
Teriakan anti ketidakadilan adalah pengalaman spiritual
Terikan anti penindasan adalah pengalaman spititual
Ya…pengalaman spiritual tidak hanya bertemu demit atau nabi
Bisa berjalan diatas air atau di kobaran api
Tapi,….
dari api yang menyala dalam dada
Yang bersemi dalam hati terdalam manusia
Ya sore ini,…
Aku harus pulang
Pikiran pembaharu kubawa di jalan-jalan
Susur Jakarta yang penat dan tak berperasaan
Mari pesta kesemrawutan
Mari mernari dalam duka bercampur asap penuh polusi
Mari panaskan mesin, tancapkan gas, dan tatap Jakarta
Oh duhai pertiwi, kucari rantaian jiwamu dari Iqbal
Dari Thahtawi,
Dari Afghani
Dari Abduh
Dari Nietzche
Dari Heidegger
Dari Hegel
Dari freud dan Marx
Kuhimpun dalam kehendak Tuhanya Muhammad
Dengan Islam ya Islam
Bukan dengan agama spiritualitas
Islam mengajak berpikir dengan jalanya sendiri
Dia ada hukum sejarah yang kuat yang harus di patuhi
Islam sebagai Peradaban cukup sudah
Terlalu mudah untuk di pahami
Ya……Islam lebih susah dibanding peradaban
Islam memancing musuh
Peradaban membawa teman
Keduanya ada dalam dada kita
Kekuatan iman,, ,kekuatan ilmu hudhuri,….
Kekuatan kehendak, kekuatan kehidupan yang kita percaya dan kita saksikan
Islam adalah kereta berjalan
Melintas dari terminal-terminal baru
Di berbagai benua dan negri
Islam adalah sejarah yang dinamis
Tak harus berdiri gagah menguasai banyak taklukan
Dia bisa indah dalam batin terdalam
Kemerdekaanya melintas dalam pikiran-pikiran