Verifikasi Keajaiban
08/08/2017
Ini bukan puisi enak enakan
Ini puisi berpikir
Suatu cerita
Kita anggap hidup dunia sebagai normal
Kita anggap hidup harus sejahtera normal
Kita anggap sekolah normal
Kita anggap kita akan mati normal
Kita percaya kehidupan pasca kematian normal
Kita menganggap kita ini normal!!!
Lalu,….
Kita selidiki pengalaman spiritual orang
Kita anggap kita penyelidik profesional
Kita menjadi wah karena berjarak
Kita anggap objek pengalaman orang jadi objek pengamatan
Lihatlah dan perhatian
Kita lihat objek di luar masuk benak itulah ilmu perantara
Kita ihat objek hadir tanpa perantara itulah ilmu tanpa perantara
Lalu kita pakai ilmu tanpa perantara
Terjadi dalam diri pengamat, Objeknya dalam pengamat, Subjeknya pengamat
Lalu coba bertanyalah, bukankah subjek dan objek tidak ada
Apakah campuran rasa apel dalam lidah berjalan satu satu berurutan
Asam, legit, manis, empuk,…….
Bukankah rasa itu kita ketahui pada saat merasakan
Lalu apakah bisa di tentukan lebih dulu mana mengetahui atau merasakan
Jika tahu dan rasa satu realitas, maka tak ada subjek dan objek bukan?
Dua gambar dalam satu koin,
Keduanya bernilai sama
Kemudian si pengamat akan mengamati pengalaman orang lain
Darimana pengamat bisa mengamati, sementara dia memakai ilmu tanpa perantara
Bayangkan,..
Dua orang yang merasakan nikmatnya makan apel SALING BERPANDANGAN
Bukankah hanya bisa melihat tanpa saling mengamati proses menikmati apel
Lalu KITA BILANG dua orang wali saling berpandangan
Apakah seperti demikian?
Jika tidak,
Adakah alternatif proposal lain
Mungkin tak harus epistemologi kesatuan subjek dan objek
Lalu apa?
Memang oh memang berpikir dalam puisi memabukkan
Pekerjaaan meng-husulikan hudhuri adalah pekerjaan sulit
Pekerjaaan merasionalkan pengalaman religius butuh epistemologi alternatif
Mari kita selidiki
Seorang mengaku bertemu dengan nabi dalam mimpi
Benarkah?
Apa yang membuat kita yakin
Bukankah,..
Bisa jin menyerupai nabi, Bisa jin membisikkan bahwa itu nabi
Bisa sesuatu objek hadir seperti nabi tanpa diketahui
Jika nabi hadir dalam mimpi
Maka selidikilah dalam mimpi
Jika nabi hadir di dunia
Lihatlah denga mata
Jika tak mau susah, lihatlah perilaku syariatnya
Jika menyimpang, jangan kau teruskan penyelidikan
Sebuah penyelidikan mudah
TAK PERLU EPISTEMOLOGI
Tapi tunggu jangan buru-buru,…