Panorama kebenaran

Panorama kebenaran

09/10/2020

 

Suatu ketika peristiwa datang juga

Sebelum kematian menjemput

Aku selalu memberi pesan

Jika kematian menjemput kau tak kan punya waktu lagi

 

Waktu memang keabadian

Sebagaimana Allah adalah keabadian

Rosul mengajarkan bagaimaina menikmati dan menjalani indahnya keabadian

Dan kesadaran adalah kunci waktu

 

Kesedihan dan kebahagiaan adalah waktu

Rasa prihatin penderitaan  terhadap sesama adalah kebahagiaan itu sendiri

Karenanya menjadi hidup dan bergairah menjalani berbagai kesulitan

Pengorbanan total dan menanggung beban kesulitan penderitaan manusia adalah hakekat manusia

 

Jika kita kehilangan seorang sahabat yang sengaja kita hilangkan

Bagaimana “diri” bisa berbagi bagaimana alam diciptakan

Bagaimana alam memantulkan manifestasi Tuhan

Setelah itu manusia diciptakan untuk mengenal nama-namanya

 

Selain perkara itu adalah alat, pada akhirnya kesempurnaan mutlak

Lihatlah sebab perantara terdekat menemukan bentuknya

Kebebasan manusia berhutang dan tidak mengembalikan adalah tanpa perantara dan mutlak pilihanya

Dia telah memilih fitrah setan, dia akan di hukum di dunia dan akherat

Aku memilih fitrah malaikat karena sebab pertama adalah Tuhan itu sendiri

 

Itulah makna kejadian bagaimana pendemi menggerakkan keputusan manusia

Dan aku sering berbicara pada seorang pemikir mantan laskar pembela pertahanan suci negara

Penderitaan itu memantul membuatku kecil jika dibanding hutang piutang

Penderitaan paling menderita tidak bisa menjadi ukuran nilai universal

 

Tetapi ada titik berangkat penderitaan yang murni menjadi tenaga positif

Dan dari situlah mata air telaga

Kawan, aku selalu di nasehati agama untuk menghindar perdebatan yang sengit

Meski aku yakin dalam posis benar, retorika dan logika ada maknawinya pada saat yang tepat

 

Agama mengajarkan proses ilmu seirama dengan pemberian sedekah

Karenanya orang orang menderita tetap hidup dan terjaga hatinya dari tekanan raja yang zalim

Hatinya hidup bersama para pembicara yang memiliki mulut suci dan akal yang menyentuh hati

Ketika aku berbicara begini, aku tidak pantas dihadapan manusia

 

Karenanya kuberi tahu kawanku

Aku tidak pernah merasa menasehati siapapun

Olehkarena itu jangan lari dan terlalu lama menunggu bayanganku

Karena aku sedang berbicara dalam posisi dibawah otoritas dan legitimasi yang aku yakini