Pemilu
14/05/2019
Kubaca kitab suci
Kubaca kitab puisi
Rangkaian maknanya berjajar rapi
Membentuk tanda tanda zaman
Cintanya sepi senyap
Bergelora mendadak
Berapi api membakar
Keajaiban bagai tanaman menunggu hujan
Oh wahai gundah gulana
Perpaduan kecemasan dan harapan
Iman yang membaca
Di tarik kuda kereta surga
Lihatlah manusia manusia itu
Sibuk memperjuangkan keadilan di jalan jalan
Sibuk membangun jalan dari balik kantor istana
Satu ditarik dari barat
Satu ditarik dari timur
Keduanya seperti benar benar berkuasa dan berjuang
Aku bertanya
Dimana kemandirian ?
Politiklah
Ekonomilah
Budayalah
Oh kitab suci
Oh kitab puisi
Pilihlah dua pemimpin
Diantara dua sapu yang sama-sama kotor
Sistem memaksa memojokkan kebenaran
Pilihlah pemimpin atau sayangilah negara dari puncak gunung
Maaf,…inilah satu satunya permata hati
Satu satunya pikiran
Jangan kau beli
Negara baik baik saja
Orang yang berkuasa berisik tak karuan
Pemilik TV panen raya
Perdagangan opini yang brutal mahal harganya
Wahai manusia
Jika tak kau temukan kebenaran
dalam demokrasi bebas lepas landas
Jangan kecewa, kekuasaan dimana mana